TafsirIbnu Katsir Surat Ali Imran Ayat 96-97 Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat ibadah) manusia ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِى بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَٰلَمِينَ Arab-Latin Inna awwala baitiw wuḍi'a lin-nāsi lallażī bibakkata mubārakaw wa hudal lil-'ālamīnArtinya Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadat manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah Mekah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Ali 'Imran 95 ✵ Ali 'Imran 97 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Mendalam Mengenai Surat Ali Imran Ayat 96 Paragraf di atas merupakan Surat Ali Imran Ayat 96 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah mendalam dari ayat ini. Ditemukan sekumpulan penafsiran dari para ahli ilmu berkaitan kandungan surat Ali Imran ayat 96, antara lain sebagaimana di bawah ini📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia. Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun untuk peribadahan kepada Allah di muka bumi ialah Baitullah Al- Haram yang berada di Makkah. Rumah ini rumah penuh berkah, di mana kebaikan dilipatgandakan di dalamnya dan limpahan rahmat turun di sana. Dan dalam menghadap kepadanya ketika shalat dan mendatanginya untuk pelaksanaan haji dan umrah terdapat kebaikan dan hidayah bagi manusia seseluruhnya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram96. Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun di muka bumi untuk seluruh umat manusia sebagai tempat beribadah kepada Allah ialah Baitullah Kakbah yang ada di Makkah. Itu adalah rumah yang diberkahi, memiliki banyak manfaat dari segi agama dan duniawi, dan mengandung petunjuk bagi segenap alam semesta.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah96-97. Allah mengabarkan keagungan Baitul Haram, ia adalah bangunan pertama yng dibangun di bumi untuk beribadah kepada Allah yang terletak di Makkah, di sana terdapat keberkahan dan hidayah bagi seluruh manusia dan terdapat pula tanda-tanda kekuasaan Allah, diantaranya adalah maqam Ibrahim -yaitu batu yang digunakan Ibrahim untuk berpijak saat membangun Ka’bah, dan di sana terdapat keamanan, barangsiapa yang masuk maka dirinya akan aman. Allah mewajibkan orang yang mampu berhaji untuk melaksanakannya, dan barangsiapa yang mengingkari kewajiban haji maka sungguh Allah tidak membutuhkannya dan tidak membutuhkan seluruh manusia. Abu Dzar berkata, aku pernah bertanya kepada Rasulullah “Hai Rasulullah, masjid apa yang didirikan pertama kali?” Beliau menjawab “Masjidil Haram”. Aku bertanya lagi “Kemudian masjid apa?” Beliau menjawab “Masjidil Aqsha”. Aku bertanya “berapa lama selisih waktu antara pembangunan keduanya?” Beliau menjawab “empat puluh”. Dan beliau menambahkan “Dimanapun kamu memasuki waktu shalat, maka shalatlah. Dan bumi seluruhnya adalah masjid.” Shahih 6/458 no. 3425, kitab hadits-hadits para nabi, bab firman Allah {ووهبنا لداود سليمان}.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah96. إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia Yakni untuk beribadah kepada Allah di atas muka bumi. لَلَّذِى بِبَكَّةَialah Baitullah yang di Bakkah Mekah Yakni Baitullah Ka’bah. Allah mengisyaratkan bahwa Ka’bah adalah tempat ibadah yang pertama kali dibangun yang menjadikan itu adalah tempat paling mulia daripada yang lain, dan yang pertama kali yang membangunnya adalah Nabi Ibrahim. Adapun maksud dari Bakkah yakni kota Makkah. مُبَارَكًاyang diberkahi Makna البركة disini adalah kebaikan yang banyak yang dapat didapatkan oleh orang yang bermukim didalamnya atau yang menziarahinya yang disebabkan oleh banyaknya kebaikan yang dikumpulkan padanya dan disebabkan pahala yang dilipat gandakan. وَهُدًى لِّلْعٰلَمِينَdan menjadi petunjuk bagi semua manusia Hal ini bisa jadi karena didalamnya didirikan ketauhidan untuk Allah, dan penyebutan untuk-Nya dalam masya’ir-masya’ir, dan penghidupan sunnah dua kekasih-Nya, Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah96 Sesungguhnya rumah pertama yang dibangun untuk tempat beribadah kepada Allah di bumi adalah yang dibangun oleh Ibrahim di Bakkah Makkah yaitu Ka’bah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia sebagai kiblat dan pusat pengesaan Allah📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahSesungguhnya rumah ibadah pertama yang dibangun} dibangun {untuk manusia adalah yang di Bakkah} Mekkah {yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alamMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H96-97. Allah memberitakan tentang keagungan Baitul Al-Haram, bahwa itu adalah rumah yang pertama di bangun oleh Allah di bumi untuk beribadah kepadanya dan menegakan dzikr kepadaNya. Di dalamnya ada keberkahan, berbagai bentuk hidayah, berbagai macam kemaslahatan dan manfaat yang begitu besar untuk alam semesta dan keutamaan yang melimpah. Di sana juga ada tanda-tanda yang jelas yang mengingatkan kepada maqam-maqam Ibrahim al-khilal dan perpindahanya dalam melaksanakan haji dan setelahnya, mengingatkan kepada maqam-maqam penghulu para rasul dan pemimpin mereka, dan padanya ada ketenangan dimana bila seseorang memasukinya, niscaya akan merasa aman lagi tentram, serta beriman secara syariat maupun agama. Ketika Baitulah al-haram mengandung segala kebaikan yang di sebut secara umum ini dan akan banyak perincian-perinciannya, maka Allah mewajibkan para hamba yang mukalaf yang mampu melakukan perjalanan kepdanya untuk menunaikan haji. yaitu orang-orang yang mampu sampai ke Baitulah dengan mengendarai kendaraan apa pun yang sesuai denganya dan perbekalan yang harus disiapkannya. Karena itulah Allah berfirman dengan lafadz tersebut yang memungkinkannya untuk mengendarai segala bentuk kendaraan yang modern yang akan muncul di kemudian hari. Inilah ayat-ayat Al-Qur’an, dimana hukum-hukumya relavan untuk setiap waktu dan kondisi yang mana tanpanya suatu perkara tidak akan baik secara sempurna. Barang siapa yang tunduk patuh kepadanya dan menunaikanya, maka dia termasuk di antara orang-orang yang diberi petunjuk lagi beriman. Dan barang siapa yang ingkar terhadapnya dan tidak menuaikan haji ke Baitulah, maka dia telah keluar dari agama. ”dan barang siapa yang mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam.”📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Ali Imran ayat 96 Sesungguhnya pertama rumah yang didirikan untuk ibadat manusia ialah yang di Bakkah sebagai rumah yang berkat dan petunjuk bagi manusia.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, ini turun ketika Ahli Kitab mengatakan, bahwa kiblat mereka lebih dulu dibangun sebelum kiblat kaum muslimin. Maka Allah membantahnya, yakni bahwa rumah ibadah yang pertama kali dibangun adalah Ka'bah, baru kemudian Al Aqsha. Jarak antara keduanya sebagaimana dalam hadits adalah 40 tahun. Yakni kiblat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Ali Imran Ayat 96Dalam ayat ini Allah menjelaskan kedudukan masjidilharam dan kakbah yang nabi ibrahim terlibat dalam pembangunannya. Allah menegaskan bahwa sesungguhnya rumah tempat ibadah yang pertama dibangun untuk manusia, ialah baitullah yang di bakkah yakni mekah yang diberkahi dengan banyak kebajikan duniawi maupun ukhrawi secara berkesinambungan dan tiada terputus, dan menjadi petunjuk, yaitu sebagai kiblat dan pusat kegiataan beribadah kepada Allah serta harapan untuk mengunjunginya bagi seluruh alam di masa lampau, sekarang, maupun yang akan datang lihat surah ibrahim/14 37. Di sana, di masjidilharam, terdapat tanda-tanda yang jelas tentang keutamaan dan kemuliaannya diantaranya maqam ibrahim, yaitu bekas telapak kaki nabi ibrahim tempat beliau berdiri waktu membangun kakbah; hajar aswad, hijir ismail dan yang lainnya lihat surah albaqarah/2 125. Barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia dari gangguan-gangguan. Dan di antara kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke baitullah, yaitu bagi orang-orang islam yang sudah akil balig yang mampu mengadakan perjalanan ke sana, mempunyai bekal yang cukup untuk dirinya dan keluarga yang ditinggalkan, kemampuan fisik, ada sarana pengangkutan dan aman dalam perjalanan. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka dia adalah kafir, karena tidak percaya pada ajaran islam. Ketahuilah bahwa Allah mahakaya tidak memerlukan sesuatu apapun dari seluruh alam, baik yang taat dan menjalankan ibadah haji, yang durhaka, maupun yang dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian berbagai penjelasan dari beragam ulama mengenai isi dan arti surat Ali Imran ayat 96 arab-latin dan artinya, semoga bermanfaat untuk kita. Bantulah kemajuan kami dengan mencantumkan backlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Bacaan Cukup Sering Dibaca Nikmati banyak konten yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat Yunus 41, Ali Imran 191, Al-Baqarah 284-286, Ali Imran 104, Al-A’raf, Assalaamualaikum. Termasuk Al-Fatihah 1, Yasin 40, Al-Baqarah 216, Luqman 13-14, Al-Fatihah 7, Al-Fatihah 2. Yunus 41Ali Imran 191Al-Baqarah 284-286Ali Imran 104Al-A’rafAssalaamualaikumAl-Fatihah 1Yasin 40Al-Baqarah 216Luqman 13-14Al-Fatihah 7Al-Fatihah 2 Pencarian yauma yakuunun naasu kal faraasyil mabtsuuts, arum ayat 21, surat yunus artinya, surah hud ayat 1, at taubah ayat 6 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. an+Surat+almaidah+ayat+148 5 dalil+kitab+injil 6 Ad Dzariyat ayat 1 7 dalil+kitab+zabur 8 Al Isra ayat 26-27 9 gunung 10 Injil 11 Ali imran 12 Surat at Taubah ayat 105 13 hadist+al-hujurat+ayat+12 14 unta 15 ibrahim 7 16 Hadis at taubah ayat 105 17 yunus 18 Nomor surat 19
Surah / Chapter Languages Arabic images with tashkeel without tashkeel Tafsir الجلالين English Transliteration Sahih International Muhsin Khan Pickthall Yusuf Ali Shakir Dr. Ghali Other Languages Albanian Azerbaijani Bosnian Chinese Czech Dutch Farsi Finnish French German Hausa Indonesian Italian Japanese Korean Malay Malayalam Maranao Norwegian Polish Portuguese Romanian Russian Somali Spanish Swahili Swedish Tatar Thai Turkish Urdu Uzbek Bangla Tamil Loading... Surat 'Āli `Imrān Family of Imran - سورة آل عمران Sahih InternationalIn it are clear signs [such as] the standing place of Abraham. And whoever enters it shall be safe. And [due] to Allah from the people is a pilgrimage to the House - for whoever is able to find thereto a way. But whoever disbelieves - then indeed, Allah is free from need of the worlds. Copyright © All rights reserved.
Surah Al Imran Ayat 97 with English Translation. Wherein are plain memorials (of Allah's guidance); the place where Abraham stood up to pray; and whosoever entereth it is safe. And pilgrimage to the House is a duty unto Allah for mankind, for him who can find a way thither. As for him who disbelieveth, (let him know that) lo! Allah is
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبارَكاً وَهُدىً لِلْعالَمِينَ 96 فِيهِ آياتٌ بَيِّناتٌ مَقامُ إِبْراهِيمَ وَمَنْ دَخَلَهُ كانَ آمِناً وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعالَمِينَ 97 Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat ibadah manusia ialah Baitullah yang di Bakkah Mekah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata di antaranya maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya Baitullah itu menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka sesungguhnya Allah Mahakaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam. Allah Swt. memberitahukan bahwa rumah yang mula-mula dibangun untuk manusia, yakni untuk tempat ibadah dan manasik mereka, di mana mereka melakukan tawaf dan salat serta ber-i’tikaf padanya. {لَلَّذِي بِبَكَّةَ} ialah Baitullah yang di Bakkah. Ali Imran 96 Yakni Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim Al-Khalil yang diklaim oleh masing-masing dari dua golongan, yaitu orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani; bahwa mereka berada di dalam agama Nabi Ibrahim dan tuntunannya, tetapi mereka tidak mau ber-haji ke Baitullah yang dibangun olehnya atas perintah Allah untuk tujuan itu, padahal Nabi Ibrahim telah menyerukan kepada manusia untuk melakukan haji ke Baitullah. Seperti yang dinyatakan di dalam firman-Nya {مُبَارَكًا} yang diberkahi. Ali Imran 96 Yaitu diberkahi sejak awal pembangunannya. {وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ} Yang menjadi petunjuk bagi semua manusia. Ali Imran 96 Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Al-A’masy, dari Ibrahim At-Taimi, dari ayahnya, dari Abu Zar yang telah menceritakan Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, masjid manakah yang mula-mula dibangun?” Nabi Saw. menjawab, “Masjidil Haram.” Aku bertanya, “Sesudah itu mana lagi?” Nabi Saw. menjawab, “Masjidil Aqsa.” Aku bertanya, “Berapa lama jarak di antara keduanya?” Nabi Saw. menjawab.”Empat puluh tahun.” Aku bertanya, “Kemudian masjid apa lagi?” Nabi Saw. bersabda, “Kemudian tempat di mana kamu mengalami waklu salat, maka salatlah padanya, karena semuanya adalah masjid.” Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya melalui hadis Al-A’masy dengan lafaz yang sama. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabah, telah menceritakan kepada kami Sa’id ibnu Sulaiman, dari Syarik, dari Mujahid, dari Asy-Sya’bi, dari Ali sehubungan dengan firman-Nya Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat ibadah manusia ialah Baitullah yang di Bakkah Mekah yang diberkahi. Ali Imran 96 Memang banyak rumah yang dibangun sebelum Masjidil Haram, tetapi Baitullah adalah rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah. Ibnu Abu Hatim mengatakan pula dan telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnur Rabi’, telah menceritakan kepada kami Abul Ahwas, dari Sammak, dari Khalid ibnu Ur’urah yang menceritakan bahwa ada seorang lelaki berdiri, lalu menuju kepada sahabat Ali dan bertanya, “Sudikah engkau menceritakan kepadaku tentang Baitullah, apakah ia merupakan rumah yang mula-mula dibangun di bumi ini?” Sahabat Ali menjawab, “Tidak, tetapi Baitullah merupakan rumah yang mula-mula dibangun mengandung berkah, yaitu maqam Ibrahim; dan barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia.” Kemudian Ibnu Abu Hatim menuturkan asar ini hingga selesai, yaitu menyangkut perihal pembangunan Baitullah yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim. Kami mengetengahkan asar ini secara rinci di dalam permulaan tafsir surat Al-Baqarah, hingga tidak perlu diulangi lagi dalam bab ini. As-Saddi menduga bahwa Baitullah merupakan rumah yang mula-mula dibangun di bumi ini secara mutlak. Akan tetapi, pendapat Ali yang benar. Adapun mengenai hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi di dalam kitabnya yang berjudul Dalailun Nubuwwah mengenai pembangunan Ka’bah yang ia ketengahkan melalui jalur Ibnu Luhai’ah, dari Yazid ibnu Habib, dari Abul Khair, dari Abdullah ibnu Amr ibnul As secara marfu’ yaitu Allah mengutus Jibril kepada Adam dan Hawa, membawa perintah kepada keduanya agar keduanya membangun Ka’bah. Maka Adam membangunnya, kemudian Allah memerintahkan kepadanya untuk melakukan tawaf di sekeliling Ka’bah. Dikatakan kepadanya, “Engkau adalah manusia pertama yang beribadah di Baitullah, dan ini merupakan Baitullah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia.” Maka sesungguhnya hadis ini merupakan salah satu dari mufradat hadis yang hanya diriwayatkan oleh satu orang Ibnu Luhai’ah, sedangkan Ibnu Luhai’ah orangnya dinilai daif. Hal yang mirip kepada kebenaran —hanya Allah Yang Maha Mengetahui—bila hadis ini dikatakan mauquf hanya sampai kepada Abdullah ibnu Amr. Dengan demikian, berarti kisah ini termasuk ke dalam kategori kedua hadis daif lainnya yang keduanya diperoleh oleh Abdullah ibnu Amr pada saat Perang Yarmuk, yaitu diambil dari kisah Ahli Kitab. ******************* Firman Allah Swt. لَلَّذِي بِبَكَّةَ ialah Baitullah yang di Bakkah Mekah. Ali Imran 96 Bakkah merupakan salah satu nama lain dari kota Mekah yang terkenal. Menurut suatu pendapat, dinamakan demikian karena kota Mekah dapat membuat hina orang-orang yang zalim dan yang angkara murka. Dengan kata lain, mereka menjadi hina dan tunduk bila memasukinya. Menurut pendapat yang lainnya lagi, dinamakan demikian karena manusia berdesak-desakan padanya. Qatadah mengatakan, sesungguhnya Allah membuat manusia berdesak-desakan di dalamnya, hingga kaum wanita dapat salat di depan kaum laki-laki; hal seperti ini tidak boleh dilakukan selain hanya di dalam kota Mekah. Hal yang sama diriwayatkan pula dari Mujahid, Ikrimah, Sa’id ibnu Jubair, Amr ibnu Syu’aib, dan Muqatil ibnu Hayyan. Hammad ibnu Salamah meriwayatkan dari Ata ibnus Saib, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa batas Mekah mulai dari Al-Faj sampai ke Tan’im, sedangkan Bakkah batas-nya dari Baitullah sampai ke Al-Batha. Syu’bah meriwayatkan dari Al-Mugirah, dari Ibrahim, bahwa Bakkah ialah Baitullah dan Masjidil Haram. Hal yang sama dikatakan pula oleh Az-Zuhri. Ikrimah dalam salah satu riwayat dan Maimun ibnu Mihran mengatakan bahwa Baitullah dan sekitarnya dinamakan Bakkah, sedangkan selain itu dinamakan Mekah. Abu Malik, Abu Saleh, Ibrahim An-Nakha’i, Atiyyah Al-Aufi, dan Muqatil ibnu Hayyan mengatakan bahwa Bakkah ialah tempat Baitullah berada, sedangkan selain itu dinamakan Mekah. Mereka menyebutkan beberapa nama lain yang banyak bagi Mekah, yaitu Bakkah, Baitul Atiq, Baitul Haram, Baladul Amin, Al-Mamun, Ummu Rahim, Ummul Qura, Salah, Al-Arsy, Al-Qadis karena menyucikan dosa-dosa, Al-Muqaddasah, An-Nasah, Al-Basah, Al-Balsah, Al-Hatimah, Ar-Ras, Kausa, Al-Baldah, Al-Bunyah, dan Al-Ka’bah. ******************* Firman Allah Swt. فِيهِ آياتٌ بَيِّناتٌ Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata. ali Imran 97 Yaitu tanda-tanda yang jelas menunjukkan bahwa bangunan tersebut dibangun oleh Nabi Ibrahim, dan Allah memuliakan serta menghormatinya. Kemudian Allah Swt. berfirman مَقامُ إِبْراهِيمَ maqam Ibrahim. ali Imran 97 Yaitu sarana yang dipakai oleh Nabi Ibrahim ketika bangunan Ka’bah mulai meninggi untuk meninggikan fondasi dan temboknya. Sarana ini dipakai untuk tangga tempat berdiri, sedangkan anaknya yaitu Nabi Ismail menyuplai bebatuan. Pada mulanya maqam Ibrahim ini menempel pada dinding Ka’bah, kemudian pada masa pemerintahan Khalifah Umar ibnul Khattab maqam tersebut dipindahkan ke sebelah timur Ka’bah hingga memudahkan bagi orang-orang yang bertawaf dan tidak berdesak-desakan dengan orang-orang yang salat di dekatnya sesudah melakukan tawaf. Karena Allah Swt. telah memerintahkan kepada kita agar melakukan salat di dekat maqam Ibrahim, yaitu melalui firman-Nya {وَاتَّخِذُوا مِنْ مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى} Dan jadikanlah sebagian maqam Ibrahim tempat salat. Al-Baqarah 125 Dalam pembahasan terdahulu telah kami kemukakan hadis-hadis mengenai hal ini, maka tidak perlu diulangi lagi dalam bab ini. Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata di antaranya maqam Ibrahim. Ali Imran 97 Yakni antara lain ialah maqam Ibrahim dan tanda-tanda lainnya. Menurut Mujahid, bekas kedua telapak kaki Nabi Ibrahim di maqamnya mempakan tanda yang nyata. Hal yang sama dikatakan pula dalam riwayat lain dari Umar ibnu Abdul Aziz, Al-Hasan, Qatadah, As-Saddi, Muqatil ibnu Hayyan, dan lain-lainnya. Abu Talib mengatakan dalam salah satu bait syair dari qasidah Lamiyah yang terkenal, yaitu Pijakan kaki Nabi Ibrahim pada batu itu tampak nyata bekas kedua telapak kakinya yang telanjang tanpa memakai terompah. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id dan Amr Al-Audi; keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waki’, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ibnu Juraij, dari Ata, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya maqam Ibrahim. Ali Imran 97 Bahwa yang dimaksud dengan maqam Ibrahim ialah tanah suci seluruhnya. Sedangkan menurut lafaz Amr disebutkan bahwa Al-Hijir seluruhnya adalah maqam Ibrahim. Telah diriwayatkan dari Sa’id ibnu Jubair bahwa dia pernah mengatakan, “Haji itu maqam Ibrahim.” Demikianlah yang aku lihat di dalam kitab salinannya, barangkali yang dimaksud ialah Al-Hijir seluruhnya adalah maqam Ibrahim. Hal ini telah diterangkan pula oleh Mujahid. ******************* Firman Allah Swt. وَمَنْ دَخَلَهُ كانَ آمِناً barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia. Ali Imran 97 Yaitu memasuki lingkungan Mekah yang diharamkan disucikan. Apabila orang yang dalam ketakutan memasukinya, menjadi amanlah dia dari semua kejahatan. Hal yang sama terjadi pula di masa Jahiliah, seperti yang dikatakan oleh Al-Hasan Al-Basri dan lain-lain-nya. Disebutkan bahwa pernah ada seorang lelaki melakukan pembunuhan, lalu ia memakai kain wol pada lehernya dan memasuki Masjidil Haram. Ketika anak laki-laki si terbunuh menjumpainya, ia tidak menyerangnya sebelum keluar dari lingkungan Masjidil Haram. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Yahya At-Tamimi, dari Ata, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia. Ali Imran 97 Bahwa barang siapa yang berlindung di Baitullah, maka Baitullah melindunginya. Tetapi Baitullah tidak memberikan naungan, tidak juga makanan dan minuman; dan bila ia keluar darinya, maka ia pasti dihukum karena dosanya. Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنا حَرَماً آمِناً وَيُتَخَطَّفُ النَّاسُ مِنْ حَوْلِهِمْ Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan negeri mereka tanah suci yang aman, sedangkan manusia sekitarnya rampok-merampok. Al-Ankabut 67, hingga akhir ayat. فَلْيَعْبُدُوا رَبَّ هذَا الْبَيْتِ الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini Ka’bah. Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan. Quraisy 3-4 Sehingga disebutkan bahwa termasuk hal yang diharamkan di dalam kota Mekah ialah dilarang memburu binatang buruannya dan menghardiknya dari sarangnya, dilarang pula memotong pepohonannya serta mencabut rerumputannya. Seperti yang dinyatakan di dalam banyak hadis dan asar mengenainya dari sejumlah sahabat secara marfu’ dan mauquf. Di dalam kitab Sahihain menurut lafaz Imam Muslim dari Ibnu Abbas disebutkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda pada hari kemenangan atas kota Mekah Tidak ada hijrah lagi, tetapi yang ada adalah jihad dan niat; dan apabila kalian diseru untuk berjihad, maka berangkatlah. Pada hari kemenangan atas kota Mekah Nabi Saw. bersabda pula Sesungguhnya negeri kota ini diharamkan oleh Allah sejak Dia menciptakan langit dan bumi, maka ia haram karena diharamkan oleh Allah sampai hari kiamat. Dan sesungguhnya tidak dihalalkan melakukan peperangan di dalamnya sebelumku, dan tidaklah dihalalkan bagiku kecuali hanya sesaat dari siang hari. Maka ia kembali menjadi haram karena diharamkan oleh Allah hingga hari kiamat; pepohonannya tidak boleh ditebang, binatang buruannya tidak boleh diburu, barang temuannya tidak boleh dipungut kecuali bagi orang yang hendak mempermaklumatkannya, dan rerumputannya tidak boleh dicabut. Lalu Al Abbas berkata mengajukan usulnya, “Wahai Rasulullah, kecuali izkhir, karena sesungguhnya izkhir digunakan oleh mereka untuk atap rumah mereka.” Maka Nabi Saw. bersabda Terkecuali izkhir sejenis rumput ilalang. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan pula hal yang semisal atau yang sama melalui sahabat Abu Hurairah Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan pula dari Abu Syuraih Al-Adawi —menurut lafaz yang ada pada Imam Muslim— bahwa ia pernah berkata kepada Amr ibnu Sa’id yang sedang melantik delegasi-delegasinya yang akan berangkat ke Mekah, “Izinkanlah kepadaku, wahai Amirui Muminin. Aku akan menceritakan kepadamu sebuah hadis yang dikatakan oleh Rasulullah Saw. pada keesokan harinya setelah kemenangan atas kota Mekah, aku mendengarnya dengan kedua telingaku ini dan kuhafalkan dalam kalbuku serta aku saksikan dengan mata kepalaku sendiri ketika beliau Saw. mengucapkannya. Sesungguhnya pada mulanya beliau memanjatkan puja dan puji kepada Allah Swt., kemudian bersabda Sesungguhnya Mekah ini diharamkan oleh Allah dan bukan diharamkan oleh manusia. Karena itu, tidak halal bagi seorang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian mengalirkan darah di dalamnya, atau menebang suatu pohon padanya. Apabila ada seseorang menghalalkannya dengan alasan bahwa Rasulullah Saw. pernah melakukan peperangan di dalamnya, maka katakanlah oleh kalian kepadanya, Sesungguhnya Allah telah memberikan izin kepada Nabi-Nya, tetapi Dia tidak mengizinkan bagi kalian, dan sesungguhnya Allah hanya memberikan izin kepadaku melakukan peperangan di dalamnya sesaat dari siang hari. Dan sekarang keharaman kota Mekah telah kembali seperti semula, sama dengan keharaman yang sebelumnya. Maka hendaklah orang yang hadir menyampaikan berita ini kepada yang gaib tidak hadir’.” Ketika ditanyakan kepada Abu Syuraih, “Apa yang dikatakan oleh Amr kepadamu?” Abu Syuraih menjawab bahwa Amr berkata, “Aku lebih mengetahui hal tersebut daripada kamu, hai Abu Syuraih. Sesungguhnya Kota Suci Mekah ini tidak memberikan perlindungan kepada orang yang maksiat, tidak bagi orang yang lari setelah membunuh, tidak pula orang yang lari karena menimbulkan kerusakan.” Telah diriwayatkan dari Jabir bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda Tidak dihalalkan bagi seorang pun membawa senjata di Mekah. Hadis riwayat Imam Muslim. Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Addi ibnul Hamra Az-Zuhri, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda kepada kota kelahirannya seraya berdiri di Harurah, pasar Mekah Demi Allah, sesungguhnya engkau adalah sebaik-baik bumi Allah dan bumi Allah yang paling dicintai oleh-Nya. Seandainya aku tidak dikeluarkan darimu, niscaya aku tidak akan keluar. Hadis riwayat Imam Ahmad —lafaz ini menurutnya—, Imam Turmuzi, Imam Nasai, dan Imam Ibnu Majah. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini berpredikat hasan sahih, demikian pula telah disahihkan yang semisalnya dari hadis Ibnu Abbas. Imam Ahmad telah meriwayatkan pula hadis yang sama dari Abu Hurairah. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Adam ibnu binti Azar As-Saman, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Asim, dari Zuraiq ibnu Muslim Al-A’ma maula Bani Makhzum, telah menceritakan kepadaku Ziyad ibnu Abu Iyasy, dari Yahya ibnu Ja’dah ibnu Hubairah sehubungan dengan Firman-Nya Barang siapa memasukinya, menjadi amanlah dia. Ali Imran 97 Yang dimaksud ialah aman dari api neraka. Semakna dengan pendapat ini hadis yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi. Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Abul Hasan Ali ibnu Ahmad ibnu Abdan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Ubaid, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sulaiman ibnul Wasiti, telah menceritakan kepada kami Sa’id ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Ibnul Muammal, dari Ibnu Muhaisin, dari Atha,dari Abdullah ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda Barang siapa memasuki Baitullah, berarti dia masuk ke dalam kebaikan dan keluar dari keburukan, serta ia keluar dalam keadaan diampuni baginya. Kemudian Imam Baihaqi mengatakan bahwa hadis ini hanya diriwayatkan oleh Abdullah ibnul Muammal sendiri, sedangkan dia orangnya tidak kuat. ******************* Firman Allah Swt. وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah. yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Ali Imran 97 Ayat ini mewajibkan ibadah haji, menurut pendapat jumhur ulama. Sedangkan menurut yang lainnya, ayat yang mewajibkan ibadah haji ialah firman-Nya وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Al-Baqarah 196 Akan tetapi, pendapat yang pertama lebih kuat. Banyak hadis yang beraneka ragam menyatakan bahwa ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam dan merupakan pilar serta fondasinya. Kaum muslim telah sepakat akan hal tersebut dengan kesepakatan yang tidak dapat diganggu gugat lagi. Sesungguhnya melakukan ibadah haji itu hanya diwajibkan sekali dalam seumur hidup berdasarkan keterangan dari nas dan ijma’. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Ar-Rabi’ ibnu Muslim Al-Qurasyi, dari Muhammad ibnu Ziyad, dari Abu Hurairah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah berkhotbah kepada kami para sahabat yang isinya mengatakan “Hai manusia, telah difardukan atas kalian melakukan ibadah haji. Karena itu, berhajilah kalian.” Ketika ada seorang lelaki bertanya, “Apakah untuk setiap tahun, wahai Rasulullah?” Nabi Saw. diam hingga lelaki itu mengulangi pertanyaannya tiga kali. Lalu Rasulullah Saw. bersabda, “Seandainya aku katakan, Ya,’ niscaya diwajibkan setiap tahunnya, tetapi niscaya kalian tidak akan mampu.” Kemudian Nabi Saw. bersabda, “Terimalah dariku apa yang aku tinggaikan buat kalian, karena sesungguhnya telah binasa orang-orang sebelum kalian umat-umat terdahulu karena mereka banyak bertanya dan menentang nabi-nabi mereka. Apabila aku perintahkan kepada kalian sesuatu hal, maka kerjakanlah sebagian darinya semampu kalian; dan apabila aku larang kalian terhadap sesuatu, maka tinggalkanlah ia oleh kalian.” Imam Muslim meriwayatkannya dari Zuhair ibnu Harb, dari Yazid ibnu Harun dengan lafaz yang semisal. Sufyan ibnu Husain, Sulaiman ibnu Kasir, Abdul Jalil ibnu Humaid, dan Muhammad ibnu Abu Hafsah meriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Abu Sinan Ad-Duali yang namanya adalah Yazid ibnu Umayyah, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. berkhotbah kepada kami yang isinya mengatakan “Hai manusia, sesungguhnya Allah telah mewajibkan atas kalian ibadah haji.” Maka berdirilah Al-Aqra’ ibnu Habis, lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah untuk setiap tahun?” Nabi Saw. bersabda, “Seandainya aku mengatakannya, niscaya akan diwajibkan; dan seandainya diwajibkan, niscaya kalian tidak dapat mengerjakannya dan kalian tidak akan dapat melakukannya. Ibadah haji adalah sekali; maka barang siapa yang lebih dari sekali, maka hal itu haji sunat.” Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Abu Daud, Imam Nasai, dan Imam Ibnu Majah serta Imam Hakim melalui hadis Az-Zuhri dengan lafaz yang sama. Syarik meriwayatkannya melalui Sammak, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas dengan lafaz yang semakna. Hal ini diriwayatkan pula melalui hadis Usamah ibnu Zaid. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mansur ibnu Wardan, dari Abdul A’la ibnu Abdul A’la, dari ayahnya, dari Al-Bukhturi, dari Ali yang mengatakan bahwa ketika ayat berikut diturunkan, yaitu firman-Nya mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Ali Imran 97 Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah untuk setiap tahun?” Rasulullah Saw. diam. Mereka bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, apakah untuk setiap tahun?” Nabi Saw. menjawab “Tidak, seandainya aku katakan, Ya,’ niscaya diwajibkan setiap tahunnya.” Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menanyakan kepada Nabi kalian hal-hal yang jika diterangkan kepada kalian niscaya menyusahkan kalian. Al-Maidah 101 Hal yang sama diriwayatkan oleh Imam Turmuzi, Ibnu Majah, dan Imam Hakim melalui hadis Mansur ibnu Wardan. Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan garib. Akan tetapi, apa yang dikatakan oleh Imam Turmuzi itu masih perlu dipertimbangkan, mengingat Imam Bukhari mengatakan bahwa Abul Bukhturi belum pernah mendengar dari sahabat Ali Ibnu Majah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Numair, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abu Ubaidah, dari ayahnya, dari Al-A’masy ibnu Abu Sufyan, dari Anas ibnu Malik yang menceritakan Mereka para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah ibadah haji itu setiap tahun?” Nabi Saw. menjawab, “Seandainya aku kalakan, Ya,’ niscaya diwajibkan. Dan seandainya diwajibkan, niscaya kalian tidak dapat melakukannya; dan seandainya kalian tidak dapat melakukannya, niscaya kalian akan tersiksa. Di dalam kitab Sahihain disebutkan sebuah hadis melalui Ibnu Juraij, dari Ata, dari Jabir, dari Suraqah ibnu Malik yang mengatakan “Wahai Rasulullah, apakah engkau mengajak kami ber-tamattu’ hanya untuk tahun kita sekarang ini, ataukah untuk selama-lamanya?” Nabi Saw. menjawab, “Tidak, bahkan untuk selamanya.” Menurut riwayat yang lain disebutkan, “Bahkan untuk selama-lamanya.” Di dalam kitab Musnad Imam Ahmad dan kitab Sunan Abu Daud dinyatakan melalui hadis Waqid ibnu Abu Waqid Al-Laisi, dari ayahnya, bahwa Rasulullah Saw. dalam hajinya itu berkata kepada istri-istrinya, “Kemudian mereka kaum wanita menetapi tikar hamparannya,” Abu Isa At-Turmuzi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdu ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Yazid yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Muhammad ibnu Abbad ibnu Ja’far menceritakan sebuah hadis dari Ibnu Umar Seorang lelaki menghadap kepada Rasulullah Saw., lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang berhaji sesungguhnya?” Rasulullah Saw. menjawab, “Orang yang rambutnya awut-awutan dan kusut pakaiannya karena lama dalam perjalanannya.” Lalu ada lelaki lain menghadap dan bertanya, “Wahai Rasulullah, haji apakah yang lebih utama?” Rasulullah Saw. menjawab, “Mengeraskan bacaan talbiyah dan berkelompok-kelompok.” Lalu datang lagi lelaki yang lainnya dan bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan as-sabil itu?” Rasulullah Saw. menjawab, “Bekal dan kendaraan.”
97. Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.
Tafheem ul Quran Surah 3 Ali 'Imran, Ayat 96-97 اِنَّ اَوَّلَ بَيۡتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَـلَّذِىۡ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلۡعٰلَمِيۡنَ​​ۚ‏ ﴿396﴾ فِيۡهِ اٰيٰتٌ ۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبۡرٰهِيۡمَۚ وَمَنۡ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ​ؕ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الۡبَيۡتِ مَنِ اسۡتَطَاعَ اِلَيۡهِ سَبِيۡلًا ​ؕ وَمَنۡ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِىٌّ عَنِ الۡعٰلَمِيۡنَ‏ ﴿397﴾ 396 Behold, the first House of Prayer established for mankind is the one at Bakkah it is full of blessing and a centre of guidance for the whole 397 In it there are clear signs and the station of Abraham;80 whoever enters it becomes Pilgrimage to the House is a duty owed to Allah by all who can make their way to it. As for those who refuse to follow His command, surely Allah does not stand in need of anything. Notes 79. The second objection raised by the Jews was that the direction for Prayer had been changed from Jerusalem to the Ka'bah. This objection is answered in Surah 2 see verses 142 ff. and nn. 142 and 147 above The Bible, itself, testifies that Jerusalem was built by Solomon more than four and a half centuries after Moses see 1 Kings 6 1, and that it was during his time that the worshippers of the One God began to pray towards it 1 Kings 8 29-30. It is established by traditions from numerous sources which are undisputed throughout Arabia, however, that the Ka'bah was constructed by Abraham who lived some eight or nine centuries before Moses. That the Ka'bah was older than the Temple of Jerusalem was beyond dispute. 80. Here it is stressed that there are several clear signs which prove that the Makkan sanctuary enjoys God's blessing and has been chosen by Him as His sanctuary. Even though it is located in the middle of wide expanses of desert God has seen to it that its inhabitants enjoy a satisfactory living. Although the rest of Arabia was plunged into chaos and disorder for about two and a half thousand years, peace and tranquillity reigned in both the precincts and the environs of the Ka'bah. Thanks to the Ka'bah the entire Arabian peninsula enjoyed four months of peace and order every year. These were the sacred months when people went on Pilgrimage. Moreover, barely a half century before the revelation of these verses, people had seen how Abrahah, the Abyssinian invader, fell prey to God's scourge when he attacked Makka with the intention of destroying the Ka'bah. At that time, this incident was known to everybody in Arabia. Its memory was fresh and many eye-witnesses were still alive at the time of the Prophet peace be on him. 81. Even during the pre-Islamic era - the Age of Ignorance in Arabia - this sanctuary enjoyed such veneration that even those who thirsted for each other's blood saw their enemies in the sacred territory but dare not attack them.
Al-Haram, the Sacred Area, is a Safe Area. Allah said, وَمَن دَخَلَهُ كَانَ ءَامِناً. (whosoever enters it, he attains security,) 3:97 meaning, the Haram of Makkah is a safe refuge for those in a state of fear. There in its vicinity, they will be safe, just as was the case during the time of Jahiliyyah.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Va_hJ90N_Nh_ud6UKTZVD53koB6qqEEmVV3pvR9VQP5PV2Lb5CM7DQ== Home ≫ Al-Quran ≫ Surah Al Imran Ayat 96 Urdu Translation Tafseer رکوعاتہا 20. سورۃ ﷆ. اٰیاتہا 200. Tarteeb e Nuzool:(89) Tarteeb e Tilawat:(3) Mushtamil e Para:(33-4)
Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat ibadah bagi manusia di muka bumi ialah yang terdapat di Bakkah dengan ba sebagai nama lain dari Mekah. Dinamakan demikian karena Kakbah mematahkan leher orang-orang durhaka lagi aniaya. Baitullah ini dibina oleh malaikat sebelum diciptakannya Adam dan setelah itu baru dibangun pula Masjidilaksa dan jarak di antara keduanya 40 tahun sebagai tersebut dalam kedua hadis sahih. Pada sebuah hadis lain disebutkan pula bahwa Kakbahlah yang mula-mula muncul di permukaan air ketika langit dan bumi ini diciptakan sebagai buih yang putih, maka dihamparkanlah tanah dari bawahnya diberi berkah hal dari alladzii tadi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam karena ia merupakan kiblat mereka. Di antara bentuk mengikuti millat Ibrâhîm adalah salat menghadap dan berziarah ke Ka'bah yang dibangunnya. Hal itu dijelaskan Allah sebagai berikut, "Sesungguhnya rumah pertama dan paling terhormat yang dijadikan Allah sebagai tempat peribadatan adalah yang terletak di kota Mekah. Rumah itu penuh dengan segala bentuk kebaikan dan berbagai macam keberkahan." Allah menitipkan keberkahan-Nya kepada rumah itu yang merupakan tempat hidayah bagi umat manusia dengan mendatanginya dan menghadap kepadanya saat melakukan salat1. 1 Ka'bah yang berada di kota Mekah adalah rumah pertama yang dibangun di muka bumi sebagai tempat peribadatan kepada Allah Swt. Bangsa dan kabilah lain di dunia ini membangun rumah untuk menyembah patung. Orang-orang Mesir kuno, misalnya, menyembah sejumlah tuhan dalam satu waktu sekaligus, atau dalam waktu-waktu terpisah. Mulai dari menyembah matahari dengan dewanya yang bernama Râ', kemudian menyembah gambar, sampai kepada menyembah tiga tuhan Ozerus, Ozis dan anaknya, Horis. Untuk keperluan itu mereka membangun sejumlah patung. Orang-orang Asiria menyembah Ba'l Masymûsy, dewa matahari, dan membuat patung dalam bentuk yang mirip Spinx berkepala manusia dan bertubuh singa dan bersayap. Orang-orang Kan'ân juga menyembah Ba'l, juga mirip dengan Spinx yang patungnya masih ada sampai sekarang, meskipun dalam bentuk yang tidak sempurna lagi, di kota Ba'albak, Lebanon. Pada ayat ini, kota Mekah disebut Bakkah, bukan Makkah. Kedua-duanya sama dan benar. Sebab, dalam dialek beberapa kabilah Arab terdapat gejala perubahan fonem /b/ menjadi /m/ dan, sebaliknya, fonem /m/ menjadi /b/. Kata makân, misalnya, menjadi bakân, dan bakr menjadi makr. Gejala bahasa seperti ini masih terdapat sampai sekarang pada beberapa kabilah di bagian selatan Mesir. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir
Baca Al-Quran Online Surat Ali 'Imran - اٰل عمران ayat 95 dengan Terjemahan, Tanda Waqaf & Tafsir Ayat Lengkap 📖 . Membaca Al Quran Mudah di Tokopedia Salam Ayat 95. Sebelumnya. Ali 'Imran: 94. Selanjutnya. Ali 'Imran: 96. 95.

Apa Itu Surat Al Imran Ayat 97 Latin? Hello Readers! Pernahkah Anda mendengar tentang Surat Al Imran Ayat 97 Latin? Bagi sebagian orang, mungkin terdengar asing, namun bagi umat Islam, Surat Al Imran Ayat 97 Latin memiliki makna yang sangat penting. Surat Al Imran Ayat 97 Latin merupakan salah satu ayat suci dalam kitab suci Al-Quran yang berisi tentang hikmah dan keutamaan yang mengagumkan. Ayat ini sangat terkenal di kalangan umat Islam dan sering dijadikan bahan renungan dalam kehidupan sehari-hari. Maksud dan Tafsir Surat Al Imran Ayat 97 Latin Surat Al Imran Ayat 97 Latin memiliki arti yang sangat dalam dan memiliki pesan yang kuat. Berikut ini adalah terjemahan Surat Al Imran Ayat 97 Latin dalam bahasa Indonesia”Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, yaitu tempat Ibrahim berdiri; dan barangsiapa memasukinya, maka ia akan merasa aman. Dan kewajiban manusia terhadap Allah yang harus dilaksanakan adalah mengunjungi Baitullah, bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Dan barangsiapa mengingkari kewajiban itu, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam”.Dalam Surat Al Imran Ayat 97 Latin, Allah SWT menyampaikan pesan bahwa Baitullah merupakan tempat yang suci dan dapat memberikan rasa aman bagi siapa saja yang memasukinya. Selain itu, Allah SWT juga menegaskan bahwa mengunjungi Baitullah adalah kewajiban bagi setiap orang Muslim yang mampu melaksanakan perjalanan ke sana. Namun, bagi orang yang mengingkari kewajiban tersebut, Allah SWT tidak memerlukan apapun dari semesta alam karena Allah SWT Maha Kaya. Keutamaan Surat Al Imran Ayat 97 Latin Surat Al Imran Ayat 97 Latin memiliki keutamaan yang sangat besar bagi setiap orang Muslim yang membacanya. Berikut ini adalah beberapa keutamaan dari Surat Al Imran Ayat 97 Latin1. Mendapat KeberkahanMembaca Surat Al Imran Ayat 97 Latin dapat memberikan keberkahan dalam hidup Anda. Anda akan merasakan ketenangan dan kedamaian dalam hati serta dapat menguatkan iman dan taqwa kepada Allah Mendapatkan Pahala yang BesarMembaca Surat Al Imran Ayat 97 Latin juga dapat memberikan pahala yang besar kepada Anda. Setiap kali Anda membacanya, pahala yang didapatkan bisa menjadi amal jariyah yang terus mengalir seiring dengan berjalannya Menjadi Lebih Dekat dengan Allah SWTMembaca Surat Al Imran Ayat 97 Latin juga dapat membuat Anda lebih dekat dengan Allah SWT. Anda akan merasa lebih dekat dengan Sang Pencipta dan merasakan kehadiran-Nya dalam hidup Anda. Bagaimana Cara Membaca Surat Al Imran Ayat 97 Latin? Membaca Surat Al Imran Ayat 97 Latin sangat mudah dilakukan. Anda hanya perlu membaca ayat ini dengan hati yang tulus dan penuh keikhlasan. Selain itu, Anda juga dapat membaca ayat ini setiap kali Anda merasa sedih, gelisah, atau merasa kebingungan dalam menghadapi masalah hidup. Kesimpulan Membaca Surat Al Imran Ayat 97 Latin merupakan salah satu cara untuk merenungkan kebesaran Allah SWT dan menguatkan iman dan taqwa kepada-Nya. Surat ini memiliki banyak hikmah dan keutamaan yang dapat membawa kita lebih dekat dengan Allah SWT. Oleh karena itu, jangan ragu untuk membaca Surat Al Imran Ayat 97 Latin setiap hari dan rasakan manfaatnya dalam hidup Anda. Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya

T6YkVFk.
  • yeim4ifbqj.pages.dev/169
  • yeim4ifbqj.pages.dev/378
  • yeim4ifbqj.pages.dev/214
  • yeim4ifbqj.pages.dev/297
  • yeim4ifbqj.pages.dev/10
  • yeim4ifbqj.pages.dev/234
  • yeim4ifbqj.pages.dev/42
  • yeim4ifbqj.pages.dev/182
  • yeim4ifbqj.pages.dev/101
  • surat al imran ayat 96 97 latin